Rabu, 04 September 2013

DAMPAK NEGATIF KETIKA MENGGUNAKAN HEADSET TERLALU LAMA
Kerusakan permanen pada alat pendengaran telinga
Ini dia yang paling ditakutkan, biasanya ini terjadi saat volume musik dikencangkan. Telinga yang tak mampu menahan suara yang terlalu keras (apalagi suara itu sumbernya langsung menempel pada telinga kita alias dekat banget) dapat mengalami kerusakan permanen yang sangatlah fatal untuk masa depan kita Biasanya hal ini terjadi pada anak remaja, karena seperti yang kita tau orang tua sudah tidak begitu tertarik dengan musik apalagi dengan headset.

 

 
Kerusakan pada otak
Gelombang elektromagnetik yang dihasilkan oleh headset dapat menyebabkan kerusakan pada otak. Para peneliti sudah meneliti hal ini pada otak tikus, namun hingga sekarang belum diketahui secara pasti apa dampak yang dapat ditimbulkan pada otak manusia.


Kehilangan pendengaran di usia dewasa ( 20 tahunan)
Selain dapat menimbulakan kerusakan pada otak penggunaan headset yang berlebihan ternyata juga dapat menyebabkan efek samping jangka panjang, menggunakan headset secara berlebihan dapat meningkatkan resiko tuli lebih tinggi terutama diusia dewasa sekitar usia 20 tahunan.

Mungkin itulah dampak yang akan kita peroleh jika kita mengunakan headset terlalu sering atau berlebihan, bahkan Allah Tuhan semesta alam juga tidak menyukai dan menyuruh kita untuk menjauhi hal-hal yang berlebihan.
1. Kerusakan permanen pada telinga. Hal ini terjadi bila telinga sudah tidak kuat lagi menanggung beban suara keras dari earphone yang langsung terhubung dengan lubang telinga. Biasanya, hal ini terjadi pada mereka yang masih berusia muda atau remaja. 2. Kehilangan pendengaran di usia 20-an. Berdasarkan penelitian, efek penggunaan earphone atau headset yang berlebih ini memang tidak akan langsung terasa. Kerusakan akibat penggunaan headset atau earphone yang berlebihan ini akan muncul secara perlahan, biasanya efek akan mulai terasa di usia 20-an. Di usia itu, si penderita akan mulai kehilangan pendengarannya. 3. Kerusakan otak. Gelombang elektromagnetik akibat earphone atau headset ini diduga berpengaruh terhadap listrik otak. Terbukti gelombang elektromagnetig ini berpengaruh pada listrik otak pada tikus. Namun, hingga saat ini belum diketahui seberapa besar efek dari gelombang elektromagnetik itu pada otak manusia. Tapi yang jelas kamu harus tetap waspada. 4. Ambang pendengaran. Paparan musik dengan earphone atau headset dapat mempengaruhi ambang pendengaran manusia, terutama bila dilakukan dengan volume keras dan dalam jangka waktu lama. Secara perlahan efek ini akan mengarah pada gangguan pendengaran secara permanen. Karenanya kamu harus menggunakan earphone atau headset ini sesuai kebutuhan saja, jangan berlebih. Mengenai tingkat suara, suara tingkat ringan untuk dewasa berada antara 25 hingga 40 desibel, sedangkan anak-anak 20 hingga 40 desibel. Bertingkat semakin tinggi hingga suara terberat berkualitas 90 desibel atau lebih yang masih dapat didengar. Sejumlah peneliti menganjurkan semua perangkat suara yang menggunakan headset atau earphone untuk tidak melebihi batas 100 desibel. Mengingat suara yang ada di luar headset (suara mesin mobil, disel atau pemotong rumput) juga bisa berpengaruh pada pendengaran manusia.

Read more at: http://ciricara.com/2011/12/30/bahaya-pemakaian-headset-untuk-telinga-dan-otak/
Copyright © CiriCara.com
1. Kerusakan permanen pada telinga. Hal ini terjadi bila telinga sudah tidak kuat lagi menanggung beban suara keras dari earphone yang langsung terhubung dengan lubang telinga. Biasanya, hal ini terjadi pada mereka yang masih berusia muda atau remaja. 2. Kehilangan pendengaran di usia 20-an. Berdasarkan penelitian, efek penggunaan earphone atau headset yang berlebih ini memang tidak akan langsung terasa. Kerusakan akibat penggunaan headset atau earphone yang berlebihan ini akan muncul secara perlahan, biasanya efek akan mulai terasa di usia 20-an. Di usia itu, si penderita akan mulai kehilangan pendengarannya. 3. Kerusakan otak. Gelombang elektromagnetik akibat earphone atau headset ini diduga berpengaruh terhadap listrik otak. Terbukti gelombang elektromagnetig ini berpengaruh pada listrik otak pada tikus. Namun, hingga saat ini belum diketahui seberapa besar efek dari gelombang elektromagnetik itu pada otak manusia. Tapi yang jelas kamu harus tetap waspada. 4. Ambang pendengaran. Paparan musik dengan earphone atau headset dapat mempengaruhi ambang pendengaran manusia, terutama bila dilakukan dengan volume keras dan dalam jangka waktu lama. Secara perlahan efek ini akan mengarah pada gangguan pendengaran secara permanen. Karenanya kamu harus menggunakan earphone atau headset ini sesuai kebutuhan saja, jangan berlebih. Mengenai tingkat suara, suara tingkat ringan untuk dewasa berada antara 25 hingga 40 desibel, sedangkan anak-anak 20 hingga 40 desibel. Bertingkat semakin tinggi hingga suara terberat berkualitas 90 desibel atau lebih yang masih dapat didengar. Sejumlah peneliti menganjurkan semua perangkat suara yang menggunakan headset atau earphone untuk tidak melebihi batas 100 desibel. Mengingat suara yang ada di luar headset (suara mesin mobil, disel atau pemotong rumput) juga bisa berpengaruh pada pendengaran manusia.

Read more at: http://ciricara.com/2011/12/30/bahaya-pemakaian-headset-untuk-telinga-dan-otak/
Copyright © CiriCara.com
1. Kerusakan permanen pada telinga. Hal ini terjadi bila telinga sudah tidak kuat lagi menanggung beban suara keras dari earphone yang langsung terhubung dengan lubang telinga. Biasanya, hal ini terjadi pada mereka yang masih berusia muda atau remaja. 2. Kehilangan pendengaran di usia 20-an. Berdasarkan penelitian, efek penggunaan earphone atau headset yang berlebih ini memang tidak akan langsung terasa. Kerusakan akibat penggunaan headset atau earphone yang berlebihan ini akan muncul secara perlahan, biasanya efek akan mulai terasa di usia 20-an. Di usia itu, si penderita akan mulai kehilangan pendengarannya. 3. Kerusakan otak. Gelombang elektromagnetik akibat earphone atau headset ini diduga berpengaruh terhadap listrik otak. Terbukti gelombang elektromagnetig ini berpengaruh pada listrik otak pada tikus. Namun, hingga saat ini belum diketahui seberapa besar efek dari gelombang elektromagnetik itu pada otak manusia. Tapi yang jelas kamu harus tetap waspada. 4. Ambang pendengaran. Paparan musik dengan earphone atau headset dapat mempengaruhi ambang pendengaran manusia, terutama bila dilakukan dengan volume keras dan dalam jangka waktu lama. Secara perlahan efek ini akan mengarah pada gangguan pendengaran secara permanen. Karenanya kamu harus menggunakan earphone atau headset ini sesuai kebutuhan saja, jangan berlebih. Mengenai tingkat suara, suara tingkat ringan untuk dewasa berada antara 25 hingga 40 desibel, sedangkan anak-anak 20 hingga 40 desibel. Bertingkat semakin tinggi hingga suara terberat berkualitas 90 desibel atau lebih yang masih dapat didengar. Sejumlah peneliti menganjurkan semua perangkat suara yang menggunakan headset atau earphone untuk tidak melebihi batas 100 desibel. Mengingat suara yang ada di luar headset (suara mesin mobil, disel atau pemotong rumput) juga bisa berpengaruh pada pendengaran manusia.

Read more at: http://ciricara.com/2011/12/30/bahaya-pemakaian-headset-untuk-telinga-dan-otak/
Copyright © CiriCara.com

0 komentar:

Posting Komentar

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *